30 Desember, 2008

"BEKAL" hidupku

Aku tidak mempersalahkan tentang seseorang yang memiliki harapan.karena,harapan itu yang mengajarkan kita tentang kehidupan.
Dia bisa saja kecewa oleh harapan yang timpang,tetapi tanpa harapan hanya menuju kejalan kematian.
Dan,aku selalu memiliki berjuta harapan dan impian.Itulah bekal aku mengarungi lautan takdir hidupku.

Aku tak "SENDIRI" meski "JOMBLO"

Dalam kegelapan malam,saat aku duduk merenung,termangu diketepian hidupku.
Aku merasakan,dalam keterjagaan jiwa.
Dan aku sendirian.
Aku menghadapi semuanya.jalanku adalah langkah kesedihan dan penderitaan.
Saat aku tenggelam dalam samudera nestapa,aku membutuhkan penyelamat jiwaku yang mengantarkanku pada kekasihku.
Dia,sahabatku.
Dia yang selalu memberi kekuatan pada jiwa dan ragaku.
Dengan mendengarkan arahan sahabatku,dapatku tatap kekerdilan jiwaku,seperti dia ikatkan tubuh lemasku pada tubuhnya menyatu dan ku tegap bersama ketegaran jiwanya.
Saat ketergesaan dan ketakutanku dipayungi oleh kesabaran,ketenangan dan kebijaksanaannya.Kelapangan dadanya meredakan kecemasan dalam diriku.
Kala senja,dia menyanyikan lagu harapan dan kemudian senyuman berbinar dari wajahnya.
Mengawali malam panjangku,yang hangat berselimut kidung-kidung keabadian yang selalu dia dendangkan.
Sahabatku,selalu saja dapatku bertemu dalam kenangan dan aku tak'kan mungkin bisa melupakanmu.

"MIMPIKU" tinggallah mimpi

Impianku adalah berdiri diantara orang-orang penuh kasih-sayang,tiada rasa iri,dengki,marah dan hasut pada tatapan matanya.Menaruh perasaan cinta dan sepenuhnya tentang perilaku jiwa yang berkepribadian lurus bermahkota mulia.
Impianku hanyalah khayalan kosong.tiada mungkin'kan tercipta pada dunia yang penuh tipu daya.Saat terbangun dan tersadar bahwa semua keindahan hanyalah semu.Kebusukan yang terbungkus rapi oleh kebaikan.Setelah jauh maka berpaling dengan muka kusam dengan cibiran dibibirnya sambil bergumam

"CINTAKU" mengapa begini?

Tuhanku,...
Mengapa engkau titipkan cinta direlung hatiku,bila raga ini tidak dapat memiliki hatinya.
Berbagai keadaanku,melemahkan segala upayaku.
Dan,hanya pilunya air mataku yang pedih menikam hati.

Tuhanku,...
Sampai kapan aku meratapi diri?
Dengan kehampaan dan ketiadaan yang ku miliki kecuali kata.
Kata,yang mewujudkan semua makna kasih-cintaku.

Cintaku,...
Diantara karunia dan hukuman.
Saat diri ini berada jauh dari kebendaan duniawi.
Kebahagiaan yang tak sanggup ku menyanggahnya.
Cinta-kasih yang mengantarkanku ke kubangan derita yang hakiki.

Bila cinta ini anugerah,berilah kekuatan dan kemudahan...wahai Tuhanku.
Sambil ku menunggu jawaban pengaduanku dan ku pahami segala magsud yang tersembunyi atas takdir-Mu.

Keindahan

Keindahan bukanlah suatu puncak ataupun awal.
Dia tidak pernah menemui dasar ataupun akhir.
Dia selalu sama,tetap dan tidak akan pernah berubah.
Duduk tenang dan menunggu dalam keabadian.
Keindahan adalah bunga mawar yang tidak pernah layu.
Bau wewanginya tanpa ditemani hembusan angin.
Bila saja engkau melihat wujud dan mencium wanginya.
Tak'kan terpintas untuk memejamkan mata ataupun menghembuskan nafasmu.
Saat engkau temukan keindahan,
maka itulah surga keabadian.

si"MISKIN"

Begitu banyak keadaan yang menyedihkan dapat aku menyaksikannya.Dibawah sinar matahari yang menyingkapkan rasa kesesalan jiwa yang hidup pada dunia yang telah tertutupi akal dan melenyapkan harapan.Seseorang yang terlahirkan dari rahim kelemahan dan penderitaan.Seseorang yang hidup miskin dan rendah hati yang berjubahkan ejekan dan hinaan.
Hidup yang dengan matanya tidak pernah melihat kelimpahan kekayaan,keindahan intan dan batu-batuan mulia.Telinganya yang tidak pernah mendengar dentingan nyanyian kemuliaan dan sanjungan.Serta terhindar dari perasaan tenteram,dari kelaparan dan dinginnya angin malam.
Langkahnya yang tertatih yang menapaki jalan kesedihan dan penderitaan.Ditemani nafas terenggah menuju tempat peristirahatan terakhir,setelah dirinya terlalu lelah menjalani kehidupannya

Sahabatku"KEBAHAGIAAN"ku

Saat kehidupan memaksakan perpisahanku dan mengantarkanku ke pantai penantian dapat membuat aku lupa pada manis kata-katanya dan lembut senyumnya.Kesendirianku telah menjelma menjadi jari-jari kematian yang kejam merenggut leherku dan meremukkannya.kekuatan rakus yang melahap semua kekayaan jiwaku.Kehidupanku telah menjadi kegelapan malam yang menyembunyikan keindahan dibawah selimut debu.
Ketika semua terjadi,jiwaku yang lara melihat dari kesendirianku,merenung dan berduka.Aku memikirkan tentang kekuatanku yang tidak kuasa mempertahankan kebahagiaanku.Aku melamunkan sahabatku dengan sedu sedan kesedihan dan tetes air mata kepahitan.Aku memikirkan bagaimana kebahagiaan menjadi duka nestapa,ketentraman menjadi siksaan.
Begitulah jiwaku berpikir tentang kehidupan ini.Ketika jiwaku bersedih,kadang-kadang membuat aku meragukan keadilan Tuhan tentang takdir yang mesti aku jalani.Dimana kebahagiaanku terasa t'lah habis dan terlalu singkat aku lalui.Dia t'lah berlalu pergi digantikan keluasan samudera kesedihan yang terbentang dihadapanku.
Sesekali,jiwaku membisikkan lagi ke telinga ke sunyian,"Diluar segala sesuatu ada kebijaksanaan yang agung.Melahirkan kebaikan dari rahim duka nestapa dan siksaan yang sering tidak aku lihat.Dari perpisahan,duka nestapa dan siksaan,Tuhan menciptakan pengetahuan yang dalam.Yang diperoleh dari harga air mataku dan kepedihanku.Pengetahuan yang menciptakan kekuatan untuk menjalani kehidupan menuju ke dermaga kebahagiaan.

Aku telah melihat "ISI DUNIA"

Aku dilelahkan oleh orang-orang yang menganggap bahwa matahari,bulan dan bintang terbit hanya dari harta mereka dan tenggelam dikantong mereka.
Aku dilelahkan oleh perilaku gadis-gadis yang menganggap bahwa semua laki-laki takluk pada rayuan dan godaan mereka.Memberi kebahagiaan saat bersama dan perpisahannya adalah penderitaan panjang seperti sebuah kutukan.
Aku dilelahkan oleh orang-orang yang menganggap dengan kekuasaan jabatannya mampu mengatur hidup dan mati seseorang.Dan hanya dari aturan dan keinginan mereka itulah takdir seseorang mesti dijalani.
Aku hanya mampu berdiri dan melihat apa-apa yang selalu terjadi dan ada sebelum aku dilahirkan.Tempat bagi mereka yang menganggap bahwa harta,wanita dan jabatan adalah tujuan dan segalanya.Dimana setiap hati telah disucikan oleh najis dan nurani telah dibungkam atas ketidakberdayaannya.
Hingga aku bertemu dengan orang-orang yang berbeda dari apa yang pernah aku lihat.Orang-orang yang mempunyai rasa cinta terhadap Tuhannya,mereguk minuman dari gelas cintanya dan bagi mereka negeri dan bumi amat sempit.Mereka minum dan tenggelam dalam lautan rindu kepada-Nya.dan mereka merasakan kenikmatan bermunajat kepada-Nya.

Sang "PROVOKATOR" bertangan bersih

Disaat sang mawar berbangga pada tajam durinya.
Temanku menyibukkan diri dengan mempertajam pisau-pisau belatinya.
Disaat temanku melirik kepadaku yang duduk terdiam.
Dia mendekatiku sambil menepuk pundakku.

"Sahabatku,kenapa terdiam?"
"Pilihlah salah satu pisau-pisau punyaku"
"Pertahankanlah dirimu dari kerasnya dunia"

Sambil tersenyum aku ucapkan terima kasih.
Diamku,mengasah pikiranku.
Andaikan mulutku berbicara tentang pemberontakan,
dia mampu menjelmd menjadi mesin pembunuh.
Yang mampu menggerakkan jutaan manusia pemusnah.
Sedangkan aku sendiri cukup melihat dari persembunyianku.

Aku yang "TERKUCIL"

Ditengah lahirnya kesenangan-kesenangan yang pernah aku mendengarny atas cerita-cerita temanku atau suatu keindahan yang pernah aku melihatnya sendiri.Kesenangan dari perpaduan cinta-kasih kata mereka yang diikat janji setia,pacaran sebagai ikatnya.Kesenangan yang terbit dari belaian halus seorang gadis yang dengan kata-katanya hanya mengucapkan rayuan dan cumbuan.Kesenangan dari belaian-belaian halus dan kehangatan diantara pelukan.

Saat aku berada diantara kesenangan-kesenangan cinta seperti itu,aku menjauhkan semua jiwa dan pikiranku hasil dari cinta itu,yang semuanya terlarang untukku.Aturan-aturan agama yang mewarnai setiap pandanganku.Semua pandanganku menjadi bahan ejekan,semua yang memberiku kepuasan dinyatakan memalukan,dan semua yang ku idam-idamkan dicap hina.

Mungkin,aku telah hidup dijaman orang-orang yang terasa asing bagiku.Perilaku mereka yang terlalu malu aku melakukannya dan tak terpintas untuk jiwaku membenarkannya.Kehidupan ini yang telah memasukkan seluruh tubuhku kedalam keterkucilannya.

Aku sendiri,berjalan menuju tempat yang mampu menerima semua pandangan-pandanganku tentang cinta.Pandangan yang bisa didapat dengan jiwanya sendiri.Bila engkau bisa mendapatkannya,kau ingin memberi bukan menerima...

"MALAM" terindah

Didalam kesempatan waktu yang paling aku sukai adalah meniti satu-persatu anak tangga hingga aku mencapai puncak gedung yang aku daki pada malam-malam hari disaat sahabat-sahabatku lengah atas keberadaanku.
Kuhamparkan tikar,berbekal secangkir teh manis hangat dan dua potong roti.Aku rebahkan,tubuhku ini berbantal sebelah lengan.
Aku lihat bintang-bintang bertaburan bukanlah untuk menghitung jumlahnya.Saat aku lihat rembulan bukanlah untuk mengetahui tanggal malam ini.Yang kucari adalah keheningan dan kesendirian,setelah terlalu lelah bergulat dengan keramaian.Hingga aku mampu berinteraksi dengan suara jiwa,hati nuraniku.

"BERSELIMUT" kenangan dan masa lalu

Kebanyakan dari kita,ingin menghilangkan kenangan dan masa lalu.Mencampakkan seperti jejak-jejak kaki yang tercetak jelas oleh derap langkah kita.Menghapus segala kenangan masa lalu,sampai-sampai suara yang terngiang menjadi gema dan tubuh-tubuh yang terpintas seperti bayangan yang lewat saja.Semuanya terbungkus rapi oleh keheningan malam yang pekat dan penat.
Seiring kita melupakan kenangan dan masa lalu,kita melesat menuju masa depan.Dan merasakan kebahagiaan sewaktu kita mereguk dari cawan kebebasan,dari cengkeraman kepahitan dan keputus asaan masa lalu.
Waktu,dia yang melelahkan kita melaju.Keterbatasan tenaga diantara persimpangan jalan panjang yang memberatkan nafas terengah.Terdiam oleh kebungkaman mulut kesombongan dan keputusasaan.Kelelahan tlah menguasaiku,meraja di setiap sudut pandangan mata dan pendengaran.Kelelahan telah memperdayaiku,seperti lilin mainan yang sesuka hati dibentuk oleh jari-jari mungil anak kecil.
Di ketepian ketidakberdayaanku.Aku melihat bayangan yang samar menjadi tubuh yang sangat jelas.Aku mendengar suara yang keluar dari kedalaman gua.Merengkuh jiwaku yang lemas terkulai.Dia mengajarkanku tentang hakekat kehidupan.Pandangan mengapa kaki melangkah,mata melihat dan telinga mendengar.Untuk apa kehidupan dan alasan mengapa kita hidup.Dia telah membuka tabir jiwa-jiwa yang telah membentuk jiwaku.Dia,kenangan dan masa laluku