12 Juni, 2009

Kekhawatiran hatiku

Lihatlah,orang mulia itu.
Aku yakin dia lebih baik dan lebih tinggi derajatnya disisi Allah.
Nafasnya adalah dzikir dan nafasku adalah sia-sia.

Lihatlah,anak kecil itu.
Ia belum mendurhakai Allah,sementara aku telah mendurhakai-NYA.
Ia laksana kertas putih dan kertasku telah dipenuhi noda-noda hitam hasil kejahatanku.

Lihatlah,orang tua itu.
Ia menyembah Allah,sebelum aku bisa menyembah-NYA.
Beribadah dimasa mudanya,sebelum aku memenuhi tangisanku.

Lihatlah,orang alim itu.
Ia telah dikaruniai sesuatu yang belum aku dapati dan aku peroleh.
Ia tahu apa yang tidak saya tahu dan beramal berdasarkan ilmunya.

Lihatlah,orang bodoh itu.
Ia telah mendurhakai Allah dengan kebodohannya,sementara aku mendurhakai-NYA dengan ilmuku.
Dan,aku tidak tahu bagaimana aku mati dan bagaimana aku mati.

Lihatlah,orang kafir itu.
Aku tidak tahu barangkali ia akan masuk islam.
Lalu,mengakhiri hidupnya dengan amal terbaik.
Dan,siapa tahu aku menjadi kufur dan menutup hidupku dengan pekerjaan terburuk.

Terus,bagaimana hidupku?
Amanahku?


Skupang,569

05 Juni, 2009

Senyum malam

Waktu terus berjalan
apakah engkau habiskan untuk tidur?
,bekerja?
,makan?
,main?
,ibadah?

Apakah engkau lelah mendengarkan,
rintihan ketakutan orang kaya takut miskin?
,tawa kelu orang miskin yang putus asa?
,atau suara gemerutuk perut kelaparan?

Aku muak pada kemunafikan
yang disingkapkan sinar matahari.
Saat malam,inginku pecahkan semua lampu
hingga kepekatan malam menutup wajahnya
,dan aku hanya mendengar dengkur mereka.


Sekupang,

Malam

Malam telah menyelimuti rumahku.
Lihatlah,kepekatan malam
,embun juga telah membasahi jok motorku.
Tapi,dentuman bass masih terdengar dari pub STC.
Yah,..mereka masih menikmati kegelisahan hati.

Mungkin,hujan terlalu lama tak turun.
Untuk mendinginkan atmosfer disekitar rumahku.
Saat tertidur pulas teman dan saudaraku.
Aku masih duduk minum segelas es kosong
,dan memainkan ballpoinku diatas kertas.


Sekupang,

03 Juni, 2009

Om,tante,gadis dan pemuda

Aku sering melihat dimana om-om separuh baya menggandeng gadis-gadis belia direstoran untuk sekedar makan atau mengumbar kemesraan mereka.aku melihat senyum yang telah terbayar oleh makanan-makanan mahal yang dihidangkan.

,dan tante-tante yang alis matanya tegak bersama tegaknya badan pemuda yang berjalan disampingnya.Sekali-sekali tante itu membelai rambut penuh perhatian seorang ibu.Aku mendengar suara tawa kecil yang tergantikan dengan setelan-setelan baju yang dibelikan.

Oh,gadis-gadis dan pemuda-pemuda kotaku.Gunakanlah pikiran dan tenagamu dan janganlah engkau gadaikan tubuhmu dengan imbalan yang sedikit.

Oh,tante-tante dam om-om kotaku.Cukupkanlah keluarga sebagai sandaran kebahagiaan hatimu.



Panbil,batamindo

Mungkin,Tuhan cemburu

Aku meresapi pedihnya perpisahan.
Dimana aku berjalan,bernafas atas namanya.
Bidadari kecil yang bermandikan aura keimanan.
Berkata dan memandang dibalik cadar cinta ilahi.
Hilang dan berkata salam perpisahan.

Mungkin Tuhan telah cemburu padanya.
Sehingga menjauhkan kami.
Ketika aku terlalu condong cinta kepadanya.

Oh,kesedihan yang malu dibalik helaian wahyu Tuhan.
Aku mengaku salah dan terlupa.
PadaMU,..
Ya.....Tuhan.