14 November, 2008

mata"HATI"

Kegelapan bisa mengajarkan kita melihat,mendengar dan merasakan adanya suara hati nurani kita.Diantara kesadaran dan kepedulian magsud hati kita,"melihatlah dengan mataku,mendengarlah dengan telingaku,rasakanlah dengan kulitku.maka engkau berbuat tentang kebaikan".

"Karena aku mampu apa yang tak bisa dilihat oleh mata,apa yang tak terdengar oleh telinga dan yang tak terasa oleh kulit.Seandainya ketulusanku tak tertutupi oleh kejahatan pikiran dan jiwamu".

buta"MATA HATI"

Aku percaya pada kehidupan,dari setiap kesedihan yang selalu kurasakan banyak kebahagiaan yang tercipta diantara celah-celahnya.

Dan aku buta tak kuasa melihatnya bila mataku selalu sembab oleh air mata karena terlalu larut pada derita dan kesedihanku

"ikat"CINTA

Tidak ada kebahagiaan yang lebih menyenangkan hati kita,

kecuali bila kita terikat pada seseorang yang berarti dihidupnya dengan cinta sebagai ikatnya

12 November, 2008

harga "kesedihan"

Sebegitu menarik'kah kisah kesedihan hingga di ulang-ulang tak ada bosan telinga ini mandengar.

Mungkin perkataan orang mengiba,lebih dihargai di banding  orang yang bercerita tentang kesuksesan yang pernah dia raih.    

aku "Baik" dia "BUSUK"

      Aku selalu menghindar dengan orang yang suka menceritakan kekurangan orang lain dan sambil lalu memperkenalkan dirinya sendiri sebagai orang yang lebih baik darinya.

     Dia bercerita kepada kita sekarang,kemungkinan besar dia melakukan sesuatu yang sama.bercerita kepada yang lain tentang kekurangan kita,di lain waktu

08 November, 2008

Yanti yang"terluka"

Dulu,aku punya pacar.
Yah,!!!dia kekasih hatiku.
Dia yang terbalut oleh segenap rasa cintaku.
Didalam senyumnya,dapat aku melihat keindahan alam.
hijau muda daun,merah menyala sang mawar,biru samudera,putih awan bergumpal.
Tatapan matanya yang sehangat sinar mentari pagi,yang memancarkan harapan kehidupan baru.
Suaranya terdengar seperti syair-syair malaikat yang memuja kebesaran Tuhan.
Langkahnya adalah kewibawaan,perkataannya adalah perintah bagi jiwa ragaku dan marahnya adalah hukuman yang pedih lagi menyakitkan bagi hidupku.
Nafasnya itulah kehidupanku,kamatiaannya juga kepunahanku.
Sekarang,bukan hanya suara deburan ombak ditepi pantai yang menderu,
Suara gemuruh dan halilintar yang menggelegar membelah kesunyian diatas sana,
Suara ringikan anak kecil dimalam hari yang menyayat,kelaparan dilumat oleh kedinginan.
Suara-suara yang yang menggetarkan jiwaku.
Tapi,ketika aku mendengar kebenaran dari teman dekatnya.
"dy pny cwe byk"
"dy g prnah mutus cwe"
"dy hny ninggln bgt z"
Sejak aku memutuskan untuk sendiri lagi.
Aku disini sendiri,merasakan hari-hari yang panjang dan malam-malamku terasa pekat.
Hidupku menjadi sebuah perjalanan panjang nan pahit.

Sahabatku"Penolong"ku.

Kehadiranmu,menjenguk jiwaku yang rapuh oleh derita dan bisa-bisa cinta.
Saat hati dan jiwa telah dianiaya oleh kehidupan,hingga tak kuasa keluar dari kubangan dan kehancuran.

Saat engkau datang,merengkuh tubuhku yang berlumur darah dan nanah.
Ingin rasanya,ku tampung tetesan air mataku untuk membasuh ragaku.
kuhilangkan bau anyir meski terkelupas kulitku.

Aku bahagia atas pedulimu dan engkau mengiba atas penderitaaku