22 April, 2009

Kartiniku

Aku bangga kepada kartini-kartiniku.
Berjalan membawa buku-buku mereka.
Memikul mimpi-mimpi mereka.

Aku bangga kepada kartini-kartiniku.
Duduk dibangku kerja mereka.
Menuntun cita-cita anak mereka.

Tapi,aku bersedih.
Ketika kartini-kartiniku terlalu sibuk dan kelelahan.
Anak-anak mereka sudah tidak mengenalnya lagi.
Menuntut cerai ketika suaminya jatuh.

Emansipasi telah memproduksi janda-janda kaya dan anak-anak kurang ajar.

17 April, 2009

Seratus ribu

Aku menangis bagi bangsaku yang sakit.Lihatlah,"koreng-koreng" yang selalu bernanah dan anyir itu tidak kunjung sembuh.
Pemerintah hanya memperalat rakyatku yang bodoh,dimana mencontreng tanpa tahu alasannya kecuali satu hanya demi selembar uang ratusan ribu.
Dan aku hanya memaklumi,ketika mereka memperlihatkan lumbung-lumbung yang kosong.

Udik

Kemaren,perasaanku telah terpenuhi.Dimana terbang seperti burung ke puncak langit,menembus awan dan bermandikan panorama pulau dari atas jauh.
Tuhan telah mengijinkanku untuk merasakan sesuatu hal yang dari dulu aku mampu hanya dari imajinasiku.

05 April, 2009

Batam "panas"

Kehidupan telah membawaku ke batam yang panas,dimana bukit-bukit batu ditanami gedung-gedung industri dan selebihnya rumah-rumah berjajar.

Debu beterbangan merindukan dedaunan untuk tempat bersinggah dari perjalanannya.Para pengukir kayu beralih profesi menjadi pemahat batu atau merangkai plastik-plastik yang dipungutnya dari tong-tong sampah.

Burung-burung hanya bisa memimpikan sarang yang dirajutnya di dahan pohon yang rindang.Mereka mulai meniru orang-orang purba yang mendiami gua-gua atau bertahan hidup pada semak-semak yang mulai mengering.

Andai pulau ini terisolasi dari luar,dalam beberapa tahun akan tercipta generasi kanibal hingga berakhir pada seseorang terkuat yang duduk ditumpukan tulang dan tengkorak.Hingga akhirnya,dia hanya bisa makan batu dan musnah.

04 April, 2009

Perempuanku 2

Waktu telah mengubah,dimana para perempuan berlomba-lomba memamerkan perhiasannya.Berhias mempercantik diri,untuk tujuan tertentu.
Jumlah telah memaksa mereka,terkesan terburu-buru menentukan pilihan.
Bila mereka berpikir setara dengan barang dagangan,dimanakah tempat bagi yang busuk selain berkubang di tong sampah.
Andai pembeli tertarik pada kesan/penampilan yang menarik,tapi setelah ia rasa/pahit,apakah tindakannya selain melemparkannya ke pinggir jalan.