12 Juni, 2009

Kekhawatiran hatiku

Lihatlah,orang mulia itu.
Aku yakin dia lebih baik dan lebih tinggi derajatnya disisi Allah.
Nafasnya adalah dzikir dan nafasku adalah sia-sia.

Lihatlah,anak kecil itu.
Ia belum mendurhakai Allah,sementara aku telah mendurhakai-NYA.
Ia laksana kertas putih dan kertasku telah dipenuhi noda-noda hitam hasil kejahatanku.

Lihatlah,orang tua itu.
Ia menyembah Allah,sebelum aku bisa menyembah-NYA.
Beribadah dimasa mudanya,sebelum aku memenuhi tangisanku.

Lihatlah,orang alim itu.
Ia telah dikaruniai sesuatu yang belum aku dapati dan aku peroleh.
Ia tahu apa yang tidak saya tahu dan beramal berdasarkan ilmunya.

Lihatlah,orang bodoh itu.
Ia telah mendurhakai Allah dengan kebodohannya,sementara aku mendurhakai-NYA dengan ilmuku.
Dan,aku tidak tahu bagaimana aku mati dan bagaimana aku mati.

Lihatlah,orang kafir itu.
Aku tidak tahu barangkali ia akan masuk islam.
Lalu,mengakhiri hidupnya dengan amal terbaik.
Dan,siapa tahu aku menjadi kufur dan menutup hidupku dengan pekerjaan terburuk.

Terus,bagaimana hidupku?
Amanahku?


Skupang,569

1 komentar:

  1. Hai..aku bekunjung lg ke blog mu ini..sambil baca2.., apa kabar sobat..??

    BalasHapus